Text
MAKALAH KONSEP BERPIKIR KOMPUTASIONAL
Berpikir komputasional (computational thinking) adalah pendekatan pemecahan masalah yang melibatkan proses formulasi masalah sehingga solusinya dapat diekspresikan sebagai langkah-langkah komputasi dan algoritma. Pendekatan ini pertama kali diperkenalkan oleh Seymour Papert pada tahun 1980 dan kembali pada tahun 1996. Pada abad ke-21, kemampuan berpikir komputasional telah diakui sebagai keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh setiap individu, setara dengan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung. Hal ini disebabkan oleh peran teknologi yang semakin dominan dalam berbagai aspek kehidupan, sehingga kemampuan untuk memahami dan memanfaatkan teknologi menjadi sangat penting.
Berpikir komputasi juga merupakan keterampilan prasyarat untuk bisa memahami teknologi masa depan. Keterampilan ini merupakan proses berpikir, bukan kumpulan pengetahuan mengenai sebuah objek atau bahasa tertentu . Dengan begitu, berpikir komputasi bisa menjadi bagian alat pembelajaran yang bisa diajarkan di kelas. Karena dengan adanya berpikir komputasi, siswa atau seorang individu akan lebih bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Computational Thinking adalah salah satu konten utama dalam literasi digital dimana seseorang memiliki keterampilan yang memungkinkannya memecahkan masalah secara sistematis, sebagaimana komputer bekerja, meski pada awalnya komputer meniru manusia. Upaya pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa ditegaskan melalui peraturan menteri mengenai kurikulum TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) saat ini disebut dengan informatika dimana salah satu muatannya adalah computational thinking.
Computational Thinking sebenarnya bukan suatu hal yang baru dan tidak hanya dapat diterapkan dalam lingkungan TIK. Kemampuan kritis-analitis ini dapat diterapkan pada berbagai ilmu yang lain. Pendidikan TIK sebagai bentuk pengayaan literasi digital masyarakat masih dilakukan secara parsial pada perangkat keras dan penggunaannya, sehingga seringkali terhambat dengan alasan infrastruktur yang tidak menunjang.
Computational Thinking terdiri dari 4 elemen dasar yaitu abstraksi, dekomposisi, pengenalan pola, dan algoritma. Pendekatan pengajarannya dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Salah satunya dilakukan melalui media pembelajaran melalui permainan digital sederhana berbasis petualangan, untuk siswa Sekolah Dasar. Pembelajaran mengenai Computational Thinking secara positif memberi pengaruh yang baik bagi perkembangan peserta didik, diantaranya mampu melatih softskill dalam pemecahan masalah dan berpikir secara kritis. Dalam jangkauan luas membantu mewujudkan masyarakat madani yang literat digital mampu memproses berbagai informasi, termasuk menciptakan, mengolaborasi, mengomunikasikan, dan bekerja sesuai dengan aturan etika, dan memahami kapan dan bagaimana teknologi harus digunakan agar efektif untuk mencapai tujuan mulia.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain